Tengkorak manusia yang diyakini korban kanibalisme (Foto: Screenshot Youtube)
WASHINGTON - Peneliti Smithsonian Institution, Colonial Williamsburg dan Preservation Virginia mengungkap bukti ilmiah terkait pemukim awal di Amerika yang diyakini merupakan kanibal (memakan manusia) guna bertahan hidup pada musim dingin. Berdasarkan fosil yang ditemukan arkeolog, bukti kanibalisme terungkap di era 1609-1910.
Dilansir Softpedia, Kamis (2/5/2013), telah lama diketahui bahwa pada musim dingin di era 1600an sampai 1900an, penduduk yang mendiami wilayah Jamestown, Virginia Amerika Serikat bertahan hidup dengan memakan kucing, anjing bahkan tikus.
Bukti baru menunjuk bahwa pemukim juga bertahan hidup dengan memakan sesama mereka (manusia). Berdasarkan penelitian arkeolog melalui fosil tengkorak dan tulang yang ditemukan di situs, menunjukkan bahwa kemungkinan besar seorang gadis remaja harus "disantap" ketika musim dingin terjadi di abad ke-17.
Peneliti meyakini melalui analisis kedua rahang dan tulang pipinya, yang menunjukkan tanda jelas bahwa daging telah terhapus dari dirinya. Berdasarkan sisa-sisa ini, para peneliti berhasil merekonstruksi penampilan gadis tersebut.
Model tiga dimensi disatukan dan mengungkap sesosok gadis yang menjadi "korban" kanibalisme. "Keputusasaan dan keadaan luar biasa yang dihadapi oleh penjajah James Fort selama musim dingin 1609-1610 tercermin dalam otopsi tubuh gadis ini," tutur peneliti Douglas Owsley.
Ia mengatakan, fragmen tulang yang dipulihkan memiliki pola yang tidak biasa. Maksud sang penjagal menurutnya ialah ingin menghilangkan otak dan daging dari wajah untuk dikonsumsi.
Gadis ini dinamakan Jane oleh peneliti, yang mendapat kesempatan untuk memeriksa sisa tulangnya. Ia percaya bahwa Jane tiba di Amerika pada Agustus 1609.
Saat ini, peneliti tidak bisa memastikan apakah Jane meninggal karena sebab alami atau dibunuh oleh penjajah yang kelaparan. Anda yang ingin mengetahui penjelasan peneliti, bisa mengakses link ini.
sumber : Okezone
No comments:
Write komentar