31.8.16

Contoh Surat Perjanjian Damai

SURAT PERJANJIAN DAMAI


Yang bertanda tangan di bawah ini :
PIHAK I
Nama                                   :    ______________________________________________
Alamat                                 :    ______________________________________________
Selaku Pemilik Kendaraan :
Serta,
PIHAK II
Nama                                   :    ______________________________________________
Alamat                                 :    ______________________________________________
Selaku Pemilik Kendaraan :


Kedua belah pihak sepakat untuk penyelesaian secara damai akibat accident yang terjadi pada tanggal ................................................ di Jl. ..................................................................................................... Pihak I merasa bersalah dan bersedia membantu biaya perbaikan kerusakan kendaraan Pihak II, selanjutnya Pihak II menerima dan tidak akan melakukan tuntutan secara hukum kepada Pihak I di kemudian hari.

Demikian surat perjanjian damai ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun.


Makassar, ................................................ 201

                          Pihak I          
                                                               Pihak II



                                

             (....................................)                                                (.....................................)


surat

Inilah Kuliner Wajib Warga Tondong Tallasa Usai Panen

Penduduk Tondong Tallasa yang berada di daerah pegunungan tidak menghentikan penduduk Desa Tondongkura, Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep, Sulsel, memiliki kreasi unik yang wajib disediakan setiap kali usai panen.

Salah satu masakan andalan desa tersebut adalah Langga Roko' Mairo (ikan teri asap). Kuliner ini menjadi hidangan khas warga setempat usai panen padi di sawah.

Langga Roko' (Ikan Teri Asap) ini terbuat dari ikan teri, belimbing, dan kelapa goreng. Bentuknya tidak jauh berbeda dengan pepes ikan namun rasanya tak kalah sedap dengan daerah lain. Rasa manis dan kecut langsung terasa di lidah saat mencicipinya.

Cara membuatnya pun cukup mudah, cuci bersih ikan teri, kelapa goreng dan tambahkan belimbing yang sudah diiris kecil-kecil.

tondong tallasa

Campur semua bahan dan beri garam secukupnya.

Bungkus dengan daun pisang dan kukus selama 10 menit.

Tiriskan dan bakar lagi di atas wajan selama 5 menit.

Hidangkan selagi hangat.

"Ini makanan cocok dimakan dengan nasi panas, biasanya juga banyak dibuat warga untuk bekal makan siang usai cabut padi," kata Warga Desa Tondongkura, Hajrah Dg Tamini sebagaimana di wartakan TribunPangkep.com, Senin (29/8/2016).(*)

28.6.16

Addendum Petunjuk Teknis Bantuan Sarana dan Prasarana Kursus dan Pelatihan

Dengan hormat, kami sampaikan bahwa dalam rangka meningkatkan jumlah dan kualitas sarana pembelajaran kursus dan pelatihan serta untuk meningkatkan mutu pembelajaran kursus dan pelatihan, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuan sarana dan prasarana pembelajaran. 

Untuk keperluan tersebut, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan telah menerbitkan Petunjuk Teknis Bantuan Sarana dan Prasarana Pembelajaran Kursus dan Pelatihan yang telah disebarluaskan dalam bentuk cetak maupun elektronik melalui website www.infokursus.net.
 
Addendum

Mengingat adanya perubahan, kami sampaikan perubahan (addendum) atas petunjuk teknis bantuan sarana dan prasarana kursus dan pelatihan sebagaimana terlampir. Selanjutnya kami mohon bantuan Saudara untuk menginformasikan addendum ini, kepada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang berada di wilayah kerja Saudara. 

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami sampaikan terima kasih.

6.6.16

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1437 H Wilayah Makassar dan Sekitarnya


28.5.16

Contoh SKL Ekspor Impor Level VII

Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi negara maju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan fauna, kultur, penduduk serta letak geografis yang unik merupakan modal dasar yang kuat untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakan daya saing yang unggul di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuan bersaing dalam sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulan dalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upaya‐upaya pengenalan, pengakuan, serta penyetaraan kualifikasi pada bidang‐bidang keilmuan dan keahlian yang relevan baik secara bilateral, regional maupun internasional. 

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus dikembangkan untuk menjadi suatu rujukan nasional bagi upaya‐upaya peningkatan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumber daya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasi sumber daya manusia Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaian pembelajaran baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun sistem pelatihan kerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus pula memperkuat jati diri bangsa Indonesia. 

KKNI merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsa Indonesia dalam sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan program pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap tingkat kualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan kesetaraan dengan capaian pembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya dan kontribusi yang bermutu di bidang pekerjaannya masing‐masing. 

skl ekspor impor

Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak mengingat tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasional yang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak lagi dapat dibendung dengan peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telah dilakukan Indonesia untuk berbagai konvensi regional maupun internasional, secara nyata menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka dan mudah tersusupi oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor termasuk sektor perekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain‐lain. 

Oleh karena itu, persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyata berada pada ranah nasional. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada sektor ketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut. 
  1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan
  2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja maupun pengalaman mandiri dengan kriteria kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dan tingkat pekerjaan 
  3. Meningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang saling menguntungkan antara institusi penghasil dengan pengguna tenaga kerja 
  4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan Indonesia dengan negara‐negara lain di dunia baik terhadap capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan maupun terhadap kriteria kompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.
Secara mendasar langkah‐langkah pengembangan tersebut mencakup permasalahan yang bersifat multi aspek dan keberhasilannya sangat tergantung pada sinergi dan peran proaktif dari berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan mutu sumber daya manusia nasional termasuk Kemdikbud, Kemnakertrans, asosiasi profesi, asosiasi industri, institusi pendidikan dan pelatihan serta masyarakat luas. 

Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan suatu program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut nampak belum cukup kondusif dalam beberapa hal. Indikatornya antara lain belum meratanya kesadaran mutu di kalangan institusi penghasil tenaga kerja, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh penghasil tenaga kerja dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan di bidang kerja atau profesi termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamika tantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. 

Oleh karena itu upaya‐upaya untuk mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi lulusan dari institusi pendidikan formal dan nonformal, dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan perlu diwujudkan dengan segera. Di jalur pendidikan nonformal, pada tahun 2012 tercatat sekitar 17.000 lembaga kursus yang menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk beragam jenis kursus (sumber: nilek.online) di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Maka, salah satu infrastruktur yang penting dalam mencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusi penyelenggara kursus dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi Lulusan disingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus. 

Terkait dengan kepentingan yang strategis dan telah kuat aspek hukumnya, SKL disusun sebagai pelaksanaan amanah PP NOMOR 32 tahun 2013 tentang perubahan PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus. Pada tahun 2009, dokumen SKL untuk 16 bidang telah selesai disusun dan ditetapkan oleh Mendiknas tahun 2010. Selanjutnya SKL 10 bidang kursus telah berhasil disusun tahun 2010 dan ditetapkan tahun 2011. 

21.5.16

Juknis Bantuan Pembinaan Organisasi Mitra Kursus dan Pelatihan (BP-ORMIT) Tahun 2016

Bantuan pembinaan organisasi mitra (BP-ORMIT) adalah Program Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dalam bentuk pemberian bantuan stimulus kepada organisasi mitra yang berkedudukan di DPP, DPD, dan DPC untuk penguatan dan pengembangan program-program pembinaan dan pengembangan kursus dan pelatihan.

Tujuan program bantuan pembinaan organisasi mitra (BPORMIT) ini adalah untuk: 
  1. Menyebarluaskan informasi aktual program-program Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan kepada pengurus dan anggota organisasi mitra. 
  2. Meningkatkan mutu organisasi mitra dalam melaksanakan program kursus dan pelatihan yang efektif dan efisien. 
  3. Meningkatkan kapasitas organisasi mitra agar mampu bersaing di tingkat Nasional, Regional maupun Internasional. 

juknis

Sasaran bantuan pembinaan organisasi mitra (BP-ORMIT) ini adalah Organisasi yang menjadi mitra Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan dengan kategori sebagai berikut : 
1) Ormit yang berkedudukan di tingkat pusat/nasional: Dewan Perwakilan Pusat (DPP), 
2) Ormit yang berkedudukan di tingkat provinsi: Dewan Perwakilan Daerah (DPD), 
3) Ormit yang berkedudukan di tingkat Kabupaten/kota: Dewan Perwakilan Cabang (DPC). 

Hey, we've just launched a new custom color Blogger template. You'll like it - https://t.co/quGl87I2PZ
Join Our Newsletter